di dadamu terpancar mata air cintagemericik menyirami resah dan gundahmenyejuki gelora yang merontadi tanganmu tergenggam sehelai sutra yang lusuhkau usapkan saat wajahku berpeluhdan semangatku bangkit mengguruhdi matamu terpendar sepasang cahaya beningmenembus rongga persembunyianku yang heninghingga nyala sumbu batinku yang lunglai keringdi kakimu terjulur gurat dan urat yang membirudi sela keriput yang melisut seiring waktuterus bertelut memandu jalan penuh likudi jejakmu terukir kisah ribuan maknayang terenda di bentangan cakrawaladan aku memetiknya… demi cinta semata